Suku : Amaranthaceae
Nama
a. Sinonim
C.
linearis Sweet, C.
margaritacea L.
b. Nama daerah
Melayu :
bayam ekor belanda (Pantai Timur Sumatera), b. kucing (Maluku)
Jawa :
boroco, sangsri (Sunda), sangsri, cuca (Jawa)
Kangean :
kuntha
Ternate :
baya kasubiki
c. Nama asing
Qing
xiang zi (C), wild coxcomb, quail grass (I)
d. Nama simplisia
Celosiae Semen
(biji boroco)
Uraian Tumbuhan
Boroco
bisa ditemukan tumbuh liar di daerah berpasir yang basah, seperti di tepi
selokan atau di tepi sungai, tegalan, kebun, dan semak. Kadang juga
dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sayuran. Asalnya mungkin dari Amerika,
tersebar ke Cina Selatan, Sri Lanka, India, Afrika. Di Indonesia dapat
ditemukan di ketinggian 1 – 1.700 m diatas permukaan laut (dpl).
Terna
setahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 0,4 – 1,5 m, batang bulat, gundul,
dengan alur kasar memanjang, percabangan banyak, warnanya hijau atau merah.
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, warnanya ada yang hijau dan
ada yang merah. Helaian daun lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi
bergerigi halus hampir rata, pertulangan menyirip, panjang 5 – 15 cm, lebar 0,5
– 3 cm. Bunga majemuk keluar dari ujung batang atau percabangan, bentuk bulir
panjangnya 5 – 10 cm, berdiri sendiri, tegak, tumbuh memanjang, bulat
silindris, rapat, kea rah ujung jarang, warnanya putih keunguan. Buah lebar,
bulat telur terbalik, dengan tutup yang mudah rontok. Biji berjumlah 3 – 9,
kecil, berbentuk ginjal, warnanya hitam mengilap. Biji bisa digunakan sebagai
penghias kue.
Perbanyakan
dengan biji.
0 komentar on "Boroco – Celosia argentea L."
Posting Komentar