Flinn - Adventure Time Link Select

Minggu, 18 November 2012

Boroco – Celosia argentea L.

Diposting oleh Kata Bela hanyalah sebuah blog pribadi yang mencakup opini dan mungkin dalam hal tertentu juga akan melampirkan data pendukung di 06.28


Suku : Amaranthaceae

Nama
a.    Sinonim
C. linearis Sweet, C. margaritacea L.
b.    Nama daerah
Melayu : bayam ekor belanda (Pantai Timur Sumatera), b. kucing (Maluku)
Jawa : boroco, sangsri (Sunda), sangsri, cuca (Jawa)
Kangean : kuntha
Ternate : baya kasubiki
c.    Nama asing
Qing xiang zi (C), wild coxcomb, quail grass (I)
d.    Nama simplisia
Celosiae Semen (biji boroco)


Uraian Tumbuhan
            Boroco bisa ditemukan tumbuh liar di daerah berpasir yang basah, seperti di tepi selokan atau di tepi sungai, tegalan, kebun, dan semak. Kadang juga dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sayuran. Asalnya mungkin dari Amerika, tersebar ke Cina Selatan, Sri Lanka, India, Afrika. Di Indonesia dapat ditemukan di ketinggian 1 – 1.700 m diatas permukaan laut (dpl).
            Terna setahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 0,4 – 1,5 m, batang bulat, gundul, dengan alur kasar memanjang, percabangan banyak, warnanya hijau atau merah. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, warnanya ada yang hijau dan ada yang merah. Helaian daun lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus hampir rata, pertulangan menyirip, panjang 5 – 15 cm, lebar 0,5 – 3 cm. Bunga majemuk keluar dari ujung batang atau percabangan, bentuk bulir panjangnya 5 – 10 cm, berdiri sendiri, tegak, tumbuh memanjang, bulat silindris, rapat, kea rah ujung jarang, warnanya putih keunguan. Buah lebar, bulat telur terbalik, dengan tutup yang mudah rontok. Biji berjumlah 3 – 9, kecil, berbentuk ginjal, warnanya hitam mengilap. Biji bisa digunakan sebagai penghias kue.
            Perbanyakan dengan biji.

0 komentar on "Boroco – Celosia argentea L."

Posting Komentar

 

andrianabela Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal